Homeostasis
dan Sistem Tubuh
Homeo artinya "yang sama"; stasis artinya
"berdiri atau diam". Homeostasis merupakan kondisi stabil
di dalam tubuh yang dibutuhkan agar makhluk hidup tetap bisa bertahan hidup. Setiap
sel melakukan suatu aktivitas tertentu untuk dapat berkontribusi sebagai bagian
dari sistem tubuh dalam mempertahankan homeostasis.
Kontribusi
Sistem Tubuh untuk Mempertahankan Homesotasis
11
sistem tubuh yang berperan dalam memepertahankan homeostasis yakni:
- Sistem sirkulasi (jantung,
pembuluh darah, dan darah) berfungsi mengangkut berbagai bahan seperti nutrien,
O2, CO2, zat sisa,elektrolit, dan
hormon dari satu bagian tubuh ke bagian lain.
- Sistem pencernaan (mulut,
esofagus, larnbung, usus halus, usus besar dan anus) berfungsi menguraikan
makanan menjadi molekul-molekul nutrien kecil yang diserap ke dalam plasma
untuk didistribusikan ke semua sel tubuh. Sistem ini juga memindahkan air dan
elektrolit dari lingkungan eksternal ke lingkungan internal. Sistem pencernaan juga
berfungsi mengeluarkan residu makanan ke lingkungan eksternal dalam bentuk
feses
- Sistem pernapasan (paru dan saluran napas utama) berfungsi menyerap O2 dari lingkungan eksternal dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal.
- Sistem kemih (ginjal dan saluran "pipa" yang terkait) berfungsi mengeluarkan kelebihan air, garam, asam, dan elektrolit lain dalam plasma serta mengeluarkan mereka ke urine, bersama dengan zat-zat sisa selain CO2
- Sistem tulang (tulang dan
sendi) merupakan penunjang dan protektor bagi jaringan lunak dan organ. Sistem
ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium (Ca), suatu elektrolit
yang konsentrasinya dalam plasma harus dipertahankan dalam batas tertentu. Bersama
dengan sistem otot, sistem tulang juga memungkinkan tubuh dan bagian-bagiannya
bergerak. Selain itu, sumsum tulang bagian interior lunak beberapa jenis tulang
adalah sumber utama semua sel darah.
- Sistem otot (otot rangka)
menggerakkan tulang, tempat melekatnya otot rangka. Dari sudut pandang
homeostatik murni, sistem ini memungkinkan individu bergerak mendekati makanan
atau menjauh dari bahaya. Selain itu, panas yang dihasilkan oleh kontraksi otot
membantu mempertahankan suhu tubuh. Selain itu, karena otot rangka berada di
bawah kontrol sadar, orang yang bersangkutan dapat menggunakannya untuk
melakukan beragam gerakan lain yang ia inginkan. Gerakan-gerakan ini, yang
berkisar dari keterampilan motorik halus yang diperlukan untuk menjahit hingga
gerakan kuat yang digunakan dalam angkat beban, tidak haru s ditunjuk untuk
mempertahankan homeostasis.
- Sistem integumen (kulit dan
struktur terkait) berfungsi sebagai sawar protektif luar yang mencegah cairan
internal keluar dari tubuh dan mikroorganisme asing masuk. Sistem ini juga
penting dalam mengatur suhu tubuh. Jumlah panas yang lenyap daripermukaan tubuh
ke lingkungan eksternal dapat disesuaikan dengan mengontrol produksi keringat
dan dengan mengatur aliran darah hangat ke kulit.
- Sistem imun (sel darah putih
dan organ limfoid) mempertahankan tubuh dari invasi asing seperti bakteri,
virus dan dari sel- sel ubuh yang berubah menjadi kanker. Sistem ini juga memudahkan
jalan untuk memperbaiki atau mengganti sel yang cendera atau aus.
- Sistem saraf (otak, korda
spinalis, saraf, dan organ indra) adalah salah satu dari dua sistem regulatorik
utama tubuh. Secara umum, sistem ini
mengontrol dan mengoordinasikan aktivitas
tubuh yang memerlukan respons cepat. Sistem saraf sangat penting dalam mendeteksi
dan memulai respons terhadap perubahan dalam lingkungan eksternal. Selain itu,
sistem ini bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi yang lebih tinggi (fungsi
luhur) yang tidak seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan homeostasis, misalnya
kesadaran, daya ingat, dan kreativitas.
- Sistem endokrin (semua kelenjar penghasil hormon) adalah sistem regulatorik utama lainnya. Berbeda dari
sistem saraf, secara umum
kelenjar-kelenjar penghasil hormon pada system endokrin mengatur aktivitas yang lebih memerlukan durasi dan bukan
kecepatan, misalnya pertumbuhan. Sistem
ini sangat penting dalam mengontrol
konsentrasi nutrien dalam darah, dengan mengatur fungsi ginjal, mengontrol volume dan komposisi elektrolit
cairan ekstra sel.
- Sistem reproduksi (gonad pria dan wanita—tiap-tiap testis dan ovarium—dan organ yang terkait) tidak esensial
bagi homeostasis dan karenanya tidak
esensial bagi kelangsungan hidup individu.
Namun, sistem ini esensial bagi kelangsungan keberadaan spesies.
Meskipun kesebelas memiliki fungsi khususnya masing-masing,
namun kesebelas system tersebut merupakan satu kesatuan yang terkoordinasi.
0 Comments
Posting Komentar